
KAIRO - Selama
bertahun-tahun, ilmuwan
mencoba menguak
misteri kematian Raja
Tutankhamun.
Penemuan terbaru
menyebutkan, Firaun
Mesir yang paling
terkenal itu meninggal
karena malaria.
Hasil penelitian DNA
menyebutkan, Raja
Tutankhamun meninggal
pada usia 19 tahun
disebabkan komplikasi
akibat patah kaki yang
kemudian diperparah
oleh malaria.
Studi yang
dipublikasikan dalam
jurnal American Medical
Association ini juga
menemukan bukti bahwa
Raja Tutankhamun
menderita sumbing pada
langit-langit mulut dan
mengalami clubfoot atau
tulang kaki bengkok.
Penyakit yang terakhir
menjadikannya sebagai
seorang Firaun yang
membutuhkan alat bantu
untuk berjalan.
Tut, demikian sapaannya,
menjadi Firaun di usia 10
tahun pada masa 1.333
SM. Dia hanya sempat
memerintah kerajaan
Mesir kuno selama
sembilan tahun hingga
kematiannya tiba. Tut
adalah keturunan
terakhir dari dinasti ke-18
Kerajaan Mesir Baru,
salah satu dinasti paling
berkuasa pada zaman itu.
Dilansir Daily Mail, Rabu
(17/2/2010) kesimpulan
ini didapat berdasarkan
hasil tes DNA dan
pemindaian CT terhadap
16 mumi termasuk mumi
Tut. Studi ini awalnya
dilakukan guna
mengidentifikasi sejumlah
mumi yang satu
keturunan dengan
keluarga Tut.
Penyebab kematian Tut
selama ini menjadi
perdebatan di kalangan
ilmuwan, arkeolog dan
sejarawan. Sebagian
meyakini Tut meninggal
ketika patah kaki yang
dialaminya semakin
parah akibat penyakit
gangren. Sementara
sebagian lainnya
berspekulasi bahwa Tut
mati karena sengaja
dibunuh.
Arkeolog Zahi Hawass
yang memimpin
penelitian ini
mengumumkan temuan
terbaru mereka secara
lengkap di Museum
Kairo, dimana mumi-
mumi Firaun terkenal
ditempatkan disana.
.
.
.okezone
0 your comment?:
Posting Komentar